Dr Al Globus, kontraktor untuk Nasa Ames Research Centre di California, mengatakan manusia bisa segera mulai membangun pemukiman ruang angkasa, sehingga para akhir abad ini, bisa memulai hidup di komplek hunian luar angkasa.
Ratusan, bahkan ribuan orang bisa hidup dalam ruangan lengkap dengan tumbuhan dan hewan, serta gravitasi buatan. Habitat manusia yang mengambang di orbit bumi ini, untuk mengatasi lonjakan manusia di bumi ( hampir 8 milyar manusia), yang pada akhirnya akan sangat kotor, tidak sehat dan nyaman untuk dihuni.
Dr Globus, yang juga bekerja pada Hubble Space Telescope, stasiun luar angkasa internasional (ISS), dan Space Shuttle, percaya pada abad mendatang, manusia bisa hidup normal di luar angkasa, dalam komplek hunian yang tetap mengorbit pada bumi. �Kita bisa berpindah dan saling mengunjungi antara stasiun habitat di orbit dengan di planet bumi, semudah melakukan perjalanan dari New York ke London,� katanya.
Jika krisis tidak terulang di AS, Globus mengaku heran bila rencana pemukiman di luar angkasa ini tidak dilakukan. Langkah ini menurut Dr Globus lebih rasional dan murah, ketimbang memikirkan membuat koloni di planet Mars. �Koloni di orbit bumi menjadi wajib dan umum di abad mendatang. Kita bisa turun ke bumi pada saat anak-anak liburan sekolah,� katanya yakin.
Bila tidak dilakukan, spesies manusia terancam punah, baik karena bencana maupun perang, khususnya bencana buatan manusia sendiri. �Kita hidup di salju, hutan, gurun, savannah, dan hutan. Manusia telah menyebar tentang sejauh kekuatan adaptasi manusia yang luar biasa. Dan langkah berikutnya adalah pindah ke ruang angkasa, � tandasnya.
Bahkan dengan gravitasi buatan yang teratur, bahan makanan yang diproduksi lebih baik dan higienis, �Maka anak-anak Anda akan tumbuh dnegan oto kuat dan evolusi yang pasti menakjubkan,� katanya. Lokasi hunian tergantung peruntukannnya, gravitasi khusus di bagian pertanian dan hunian. Lambungnya akan ditutupi sel surya. Sementara di sumbu yang berotasi gravitasi nol akan menjadi bahan penelitian bagi siswa sekolah hingga saintis yang hidup di koloni stasiun angkasa luar itu.
Kendala utama memang dari segi biaya, kata Dr Globus, yang tak akan terbayangkan, apalagi untuk saat ini, di mana dunia masih dalam situasi resesi. �Tapi cepat atau lambat (koloni luar angkasa) itu akan terjadi. Mungkin bisa dimulai dengan sebuah koloni �hotel kecil� dulu,� katanya.
Menurutunya koloni luar angkasa adalah langkah awal bagi manusia untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi ke keluasan semesta. �Saya bisa bayangkan kita suatu saat bisa berkoloni bahkan di sebuah meteorit. Dan sekali itu terjadi, �manusia� akan terus memikirkan untuk berkoloni di seluruh galaksi, bahkan antar galaksi,� kata Globus.
Dalam ruang waktu yang lain itu, katanya, menjelajah galaksi amat mungkin karena dimensi waktunya berbeda. �Manusia berkoloni ribuan tahun dengan daya hidup yang jauh berbeda dengan ruang dan waktu di bumi yang tak bisa dikontrol,� ujarnya. Impian yang terlalu futuristic, Dr Globus! Tapi, kemajuan sains memang sangat akseleratif dan penuh kejutan.
Sumber : dailymail, hariaceh